Banten Bisa Jadi Provinsi Pertama Gandeng Hotel Gelar MBG

Para murid UPT SDN Kosambi, Desa Karang Suraga, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, bersiap berdoa bersama sebelum makan siang bersama di uji coba program MBG.(Foto: Istimewa)


JAGATANTERO.COM, SERANG| Sederet kendala pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) salah satu di antaranya adalah ketersediaan dapur untuk mengolah makanan termasuk yang paling sulit diupayakan solusinya. 

Pihak perusahaan swasta, dalam hal ini katering, banyak yang terkendala minimnya peralatan, SDM, bahkan permodalan. Terlebih katering di kota kecil atau daerah terpencil.

Bahkan dibanyak kota besar sekalipun, solusi dari ketersediaan dapur ini adalah berupa dibangunnya terlebih dahulu dapur khusus untuk menyediakan makanan bagi program MBG.

Kondisi ini menyulut CEO International Archipelago John Flood mencetuskan gagasan hotel dijadikan mitra pemerintah daerah dalam pelaksanaan program MBG. Ketersediaan dapur, peralatan, SDM, pengalaman hingga keleluasaan waktu adalah sejumlah keunggulan hotel yang sudah tersedia, di mana pun di seluruh daerah di Indonesia dan tinggal dimanfaatkan. 

Di Provinsi Banten, gagasan John Flood tersebut dipraktikkan Aston Hotel Regional Banten yang merupakan hotel di bawah naungan International Archipelago. Dari 3 hotel Aston di Banten, Aston Anyer Beach Hotel telah melakukan trial atau uji coba pelaksanaan program MBG. Yakni di UPT SDN Kosambi, Kp. Kosambi 2, Desa Karang Suraga, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Jumat 28 Februari 2025.

Doddy Fathurahman (paling kiri) bersama jajaran manajemen International Archipelago ketika akan mempresentasikan program kemitraan hotel dalam pelaksanaan MBG di KSP RI, Jakarta. (Foto:Istimewa)

General Manager Aston Hotel Area Banten Doddy Fathurahman memaparkan, tak kurang dari 200 murid kelas 1 – 6 mendapatkan MBG yang sepenuhnya didanai program CSR Aston Anyer Beach Hotel. 

“Dengan potensi yang kami miliki, kami ingin membantu pemerintah melaksanakan program MBG ini,” papar Doddy saat ditemui di Aston Serang, Kamis (6/3/2025).

Uji coba sendiri berjalan lancar. Menu yang dibagikan dijamin memenuhi standard higienis maupun kesehatan. Begitu pula dari sisi rasa karena diolah oleh chef berpengalaman.

Dari sisi harga, menu yang disajikan yang terdiri dari nasi putih, ayam kecap, dan tumis tahu-toge juga memenuhi standard yang ditetapkan pemerintah yakni Rp. 10.000.

“Karena jumlahnya massal, cost-nya tercover untuk setiap hari dengan menu bervariasi,” ujar Doddy.

Pihak hotel yang menjadi mitra program MBG diyakini Doddy tetap akan untung secara finansial. Pasalnya program ini dilakukan di week days atau hari sekolah Senin hingga Jumat, dimana jadwal hotel tidak sepadat di akhir pekan. 

“Jadi bagi kami ini sebuah simbiosis mutualisme. Bahkan lebih karena ada banyak pihak-pihak lain yang juga diuntungkan, seperti sekolah, orang tua, dan terutama anak-anak. Ini karena rasa dan higienitas makanan MBG lebih terjamin,” imbuh Doddy. 

Sebagai langkah lanjutan, pihak Aston Hotel Reginonal Banten telah menyampaikan laporan lengkap pelaksanaan trial MBG di Anyer kepada Kantor Staf Presiden (KSP) RI di Jakarta. 

Laporan diterima dengan baik yang ditandai permintaan agar trial dilakukan kembali, kali ini oleh 3 hotel di 3 kota yakni Aston Anyer, Aston Cilegon, dan Aston Serang. 

“Durasinya pun sebulan penuh. Jika ini terselenggara dengan baik, Banten bisa menjadi provinsi pertama yang melakukan kemitraan MBG dengan pihak hotel,” pungkas Doddy.***



Baca Juga

Komentar dengan santun dan bijak

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama