Mendes PDT Yandri Susanto saat melakukan kunjungan kerja di Desa Sindangheula, Kabupaten Serang.(Foto:Istimewa) |
JAGATANTERO.COM, SERANG| Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk kembali aktif dan kreatif sebagai lembaga resmi dalam mengelola dana desa dan bahan baku untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal ini supaya BUMDes mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan, termasuk menjadi salah satu garda terdepan penyuplai bahan baku pangan pada program makan bergizi gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Mendes PDT mengatakan telah meluncurkan modul sesuai potensi yang dimiliki oleh masing-masing desa, mulai dari petani padi, cabai, bawang, tomat maupun ternak ayam hingga ikan.
"Kami sudah meluncurkan modul sesuai potensi masing-masing desa, dan modalnya itu akan diambil melalui dana desa. Modal itu akan diputar kembali terus-menerus untuk ekonomi berikutnya," katanya saat peletakan batu pertama di Yayasan Pondok Pesantren Bai Mahdi Sholeh, Serang, Minggu (02/3/2025).
Pihaknya juga mendorong agar BUMDes kembali aktif sebagai lembaga resmi desa dalam mengelola dana desa dan bahan baku program MBG yang akan diserap oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
"Kami juga mendorong agar BUMDes aktif kembali sebagai lembaga resmi dalam mengelola dana desa dan bahan baku untuk MBG. Karena ini program yang sangat mulia," katanya.
Ia mengatakan saat ini Kementerian Desa (Kemendes dan PDT) akan lebih konsen pada penyediaan bahan baku seperti beras, sayuran, ikan, telur, dengan desa tematik melalui dana ketahanan pangan dari dana desa sebesar 20 persen.
"Dari Rp71 triliun, minimal Rp16 triliun atau bisa Rp20 triliun untuk ketahanan pangan menyiapkan bahan baku makan bergizi, karena ini boleh lebih tapi tidak boleh kurang," ujar Mendes Yandri.
Dalam kesempatan itu, Mendes PDT Yandri juga mengajak seluruh lapisan pemangku kepentingan baik di tingkat kabupaten, kecamatan, maupun di level desa untuk menularkan semangat bergotong-royong dalam mendukung pengembangan dan keberlanjutan produk lokal unggulan desa berbasis inovasi digital.
Pengembangan BUMDesa berbasis inovasi dan teknologi itu dinilai akan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Sehingga hal ini sejalan dengan upaya menurunkan angka kemiskinan dan mengurangi kesenjangan ekonomi antar daerah. (Pin/Red)