Kecewa, gagal temui pimpinan UPL PLN, Aktivis Peleton akan kembali dengan melakukan aksi unjuk rasa. (Foto: Rudy Cobra) |
JAGATANTERO.COM, PANDEGLANG| Buntut dari peristiwa kecelakaan tunggal kendaraan roda dua di jalan Raya Labuan-Pandeglang yang menewaskan seorang wanita warga labuan, Aktivis Pemuda Pandeglang (PELETON) gelar audiensi di kantor ULP PLN Labuan, Senin 21/01/2025.
Rencananya audiensi itu dilakukan untuk meminta penjelasan dan tanggungjawab dari ULP PLN Labuan, terkait dengan kejadian laka lantas yang menewaskan seorang wanita pengendara motor yang diduga akibat dari kabel listrik milik PLN menjuntai di jalan.
Namun kedatangan sejumlah Aktivis Peleton ke kantor UPL PLN Labuan tidak menemukan hasil, lantaran pihak dari UPL PLN sepertinya enggan menerima mereka (Aktivis Peleton-Red).
"sebelumnya datang kesini, kami sudah melayangkan surat permintaan audensi ke kantor ULP PLN Labuan bahkan surat kami sudah diterima minggu kemarin oleh pihak Security,"ujar ketua Peleton Aris Doris.
Doris menjelaskan, isi perihal surat Audensi yang dilayangkan pihaknya adalah untuk menanyakan beberapa hal terkait dengan kinerja pihak PLN Labuan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Sambung Doris, yang menjadi perhatian utama dalam surat Audensi itu dibuat yakni, tentang standar Operasional prosedur (SOP) PLN Labuan dalam teknis pemasangan kabel yang terlihat semrawut di jalan raya nasional. Menurutnya, kesemrawutan kabel itu kemudian menjadi petaka bagi pengguna jalan hingga memakan korban meninggal Dunia.
"minggu kemarin ada peristiwa kejadian tepatnya di Jalan Raya Labuan-Pandeglang, tepatnya diBojong Canar kecamatan Cikedal Kabupaten Pandeglang yang meninggal dunia dikarenakan terlilit kabel PLN." ungkap Doris.
Lanjut Doris menceritakan, korban seorang Ibu Rumah Tangga warga Labuan yang saat itu tengah mengendarai motor tiba-tiba terjatuh, diduga jatuhnya IRT itu sebabkan oleh kabel PLN yang putus menjuntai ke jalan melilit ban depan motor, akibatnya korban terpental dan meninggal dunia.
"Korban meninggal Dunia saat akan dibawa ke Rumah Sakit,"kata Doris.
Mirisnya, niatan untuk melakukan audiensi dengan UPL PLN Labuan tidak mendapat sambutan baik bahkan harus pupus tanpa ada jawaban, tak hanya itu, Aris Doris dan rekan lembaganya juga tidak diperkenankan masuk ke dalam ruangan kantor tersebut, mereka lantas cuma dapat menunggu di halaman parkir bersama anggota Polsek Labuan yang bertugas melakukan pengawalan dan pengamanan.
"kami kecewa saat datang ke kantor PLN Labuan tidak ada satupun pihak PLN yang menemui kami dan kawan-kawan, sampai kami tidak dapat masuk dan menunggu di ruangan kantor PLN," ujarnya.
Dampak tidak digubrisnya surat audiensi oleh pihak UPL PLN Labuan, Ketua Aktivis Peleton Aris Doris menegaskan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan kembali dan melakukan unjuk rasa di depan kantor tersebut, kata Doris, surat untuk aksi sudah dititipkan kepada security yang berjaga di kantor UPL PLN Labuan.
"surat yang kami berikan melalui Security adalah surat unjuk rasa (unras,) pada hari Selasa depan tanggal 28/01/2025 untuk menyuarakan langsung di depan kantor ULP PLN Labuan dengan masa kurang lebih 50 orang," Tegas Aris Doris menandaskan. (RC/Red)