Ini Kronologi Mobil Bos Rental Tangerang yang Digelapkan Hingga Berujung Penembakan Maut

Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto.


JAGATANTERO.COM, SERANG| Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto menjelaskan kronologi penembakan terhadap bos rental yang melibatkan tiga oknum TNI Angkatan Laut (AL) di Rest Area KM45 Tol Tangerang-Merak.

Jenderal Polisi Bintang dua itu menyebut peristiwa bermula dari kasus penggelapan kendaraan yang ditangani Polda Banten. Berdasarkan LP/B/1/2024/SPKT./POLSEK RAJEG/ POLRES KOTA TANGERANG tanggal 2 Januari 2025 yang diterima oleh Polsek Rajeg, Polresta Tangerang.

Suyudi menerangkan laporan tersebut dilayangkan Agam Muhammad Nasrudin, warga Taman Raya Rajeg, Desa Mekarsari, Kabupaten Tangerang.

"Kejadian penggelapan ini adalah di CV Makmur Raya, tempat rental kendaraan. Pukul 00.15, dilakukan penyewaan di Taman Raya Rajeg, Blok I, 15, RT 015, RW 005, Desa Mekarsari, Kecematan Rajeg, Kabupaten Tangerang yang disewa adalah Honda Brio, warna oranye, nomor polisi B2694KZO," ujar Suyudi saat konferensi pers di Koarmada, Jakarta, Senin (6/1/2025).

Berdasarkan hasil penyelidikan, mobil Honda Brio pertama kali disewa oleh AS, warga Pandeglang, dari CV Makmur Raya yang berlokasi di Taman Raya Rajeg Blok I, Desa Mekar Sari, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang.

Untuk menyewa kendaraan milik IA, kata Syudui, konsumen diharuskan menyiapkan KTP dan KK asli sebagai bentuk jaminan.

Belakangan terungkap pelaku AS menggunakan KTP dan KK palsu, yang kemudian mobil sewaan itu diserahkan kepada pelaku IH yang saat ini berstatus DPO.

“AS ini menyerahkan (mobil) kepada saudara IH yang masih DPO untuk dijual kepada RH (DPO) seharga Rp23 juta.,” ujar Suyudi saat konferensi pers.

Mobil itu pun terus berpindah tangan, hingga akhirnya dijual kembali ke oknum TNI AL sertu AA dengan harga yang lebih besar lagi.

"Kemudian dari saudara RH, baru diserahkan atau dijual kepada saudara AA Oknum TNI Angkatan Laut melalui saudara SJ, harganya sudah naik, dinaikkan menjadi 40 juta," beber Suyudi.

Usai terjadi transaksi, AA langsung membawa mobil tersebut. Ketika berada di Rest Area KM 45, Tol Tangerang-Merak, bos rental mobil menemukan kendaraan miliknya.

Mobil korban terdeteksi berkat GPS yang telah dipasang ke unitnya. Ada tiga unit GPS yang terpasang, hanya dua diantaranya saja yang aktif.

"Maka si pemilik rental, saudara Agam, dan ayahnya, dan juga staff-nya, keluarganya, melakukan pencarian secara sendiri, secara mandiri," tutur Suyudi.

Lanjutnya, saat itu bos rental berinsial IA menyetop mobil miliknya yang saat itu sudah berada di tangan AA. IA kemudian mencoba berbicara dengan AA bahwa Honda Brio yang digunakannnya merupakan milik rentalnya.

Namun, seorang ajudan berpangkat KLK berinisial B yang diduga salah tanggap, melihat IA merangkul AA langsung menabrakan mobilnya ke arah kerumunan. B mengira, saat itu AA sedang dikeroyok.

Usai menabrakan mobil ke arah kerumunan, B langsung menembakan senjata ke arah IA, hingga akhirnya IA meninggal di tempat.

"Di situlah terjadi upaya perampasan atau pengambilalihan dari pihak rental, tapi karena adanya situasi yang agak tarik-menarik di sana, sehingga terjadilah penembakan," ungkap Suyudi.

"Nah jadi itu proses daripada penggelapan rangkaian yang tadi saya sampaikan, sehingga mobil Brio ini setelah dikuasai oleh Oknum anggota TNI AL, kemudian dibawa, yang rencananya disewa itu untuk digunakan ke daerah Sukabumi," Suyudi menambahkan. (Red)



Baca Juga

Komentar dengan santun dan bijak

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama