Direktur Konsorsium Lingkungan Hidup (KLH) Provinsi Banten, Ferry Anis Fuad, SH.MH |
JAGATANTERO.COM, TANGERANG| Direktur Konsorsium Lingkungan Hidup (KLH) Provinsi Banten, Ferry Anis Fuad menyebut kasus tumpahan ribuan ton batubara yang terjadi di perairan Popole, Kabupaten Pandeglang merupakan pencemaran terhadap lingkungan dan termasuk berbahaya.
“Peristiwa batubara jatuh ke laut ini tidak ringan dampaknya,” kata Direktur Konsorsium Lingkungan Hidup itu di Tangerang, Jumat (10/01/2024).
Ferry mengatakan, pada batubara terdapat kandungan senyawa dan dikhawatirkan dapat berinteraksi dengan senyawa yang ada di lingkungan laut, seperti batubara yang jatuh ke laut di Kabupaten Pandeglang beberapa waktu lalu.
"Adapun senyawa yang terkandung di dalam batubara yang dapat berinteraksi dengan lingkungan di laut di antaranya seperti merkuri yang mengandung logam berat,"ujarnya.
Ferry memaparkan, kandungan merkuri yang berada di batubara ketika jatuh ke laut dapat berpotensi melepaskan logam berat, sehingga berdampak terhadap kehidupan biota di laut.
Selain itu, kandungan logam berat yang berasal dari merkuri di batubara juga dapat berdampak terhadap kesehatan manusia.
Karena apabila ikan di laut sudah terkontaminasi dengan logam berat, kata dia, maka seseorang yang mengkonsumsi ikan dari laut yang sudah tercemar kandungan merkuri dari tumpahan batubara tersebut, akan berdampak pada gangguan kesehatan seperti menyerang saraf dan berbagai dampak buruk bagi kesehatan manusia.
Sedangkan dampak terhadap anak-anak, kata dia, yaitu dapat mempengaruhi kecerdasan atau IQ anak-anak, serta dampak kesehatan yang berbahaya lainnya.
Selain itu, Ia juga berpendapat kasus tumpahan batubara tidak bisa selesai hanya dengan memungut bongkahan batu bara yang terdampar di pesisir pantai, seperti yang tengah dilakukan oleh sejumlah warga Cigondang.