JAGATANTERO.COM, SERANG| Kondisi bangunan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Khairiyah yang terletak di Jalan Raya Panenjoan KM 01, Kampung Tunjung, RT 01/RW 02, Desa Angsana, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Banten, sungguh memprihatinkan. Bangunan sekolah ini mengalami kerusakan parah sehingga tidak lagi layak digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar, menimbulkan kekhawatiran serius terhadap keselamatan para siswa dan guru.
Kerusakan paling mencolok terlihat pada kayu-kayu penyangga yang sudah lapuk serta genteng yang rusak berat. Dengan datangnya musim hujan dan angin kencang, kondisi sekolah menjadi semakin mengkhawatirkan dan berisiko membahayakan penghuni bangunan.
Kepala Sekolah MI Al-Khairiyah, Maksum mengungkapkan keprihatinannya kepada awak media pada Senin (16/12/2024). Ia menyampaikan bahwa pihak sekolah sangat membutuhkan bantuan segera untuk perbaikan.
"Sekolah kami benar-benar butuh bantuan serius. Genteng dan kayu penyangga sudah tidak layak pakai. Saat ini, musim hujan serta angin kencang membuat kondisi semakin berbahaya untuk anak-anak," tuturnya.
Maksum menambahkan, biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki bangunan mencapai lebih dari Rp130 juta. Ia berharap pemerintah daerah, Kementerian Agama, atau para donatur dapat segera memberikan solusi.
"Kami mohon kepada dinas terkait atau siapa pun yang peduli untuk membantu kami. Anak-anak berhak belajar dengan nyaman dan aman. Saya berharap sekolah ini segera diperbaiki," ungkap Maksum dengan harapan besar.
Kerusakan parah pada MI Al-Khairiyah mencerminkan ironi di tengah era modern yang menitikberatkan pentingnya pendidikan sebagai fondasi pembangunan bangsa. Sayangnya, perhatian terhadap sekolah-sekolah di daerah terpencil seperti ini sering kali minim, membuat anak-anak harus belajar dalam kondisi yang jauh dari kata layak.
Seorang warga sekitar yang prihatin juga mengutarakan harapannya agar pemerintah segera turun tangan.
"Ini menyangkut masa depan anak-anak. Kalau sekolah tidak layak, bagaimana mereka bisa belajar dengan baik," ujarnya.
Kondisi Sekolah MI Al-Khairiyah mendesak untuk segera diperbaiki guna memastikan keamanan dan kenyamanan siswa dalam menimba ilmu.
Pemerintah daerah, terutama Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama, diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk menangani masalah ini. Selain itu, keterlibatan masyarakat dan para donatur juga sangat diperlukan untuk mewujudkan perbaikan yang diharapkan.
Semoga upaya bersama ini dapat segera terealisasi, sehingga MI Al-Khairiyah kembali menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak Desa Angsana dalam menimba ilmu dan mengejar cita-cita mereka. (*/Red)