Ribuan Siswa Asal Lebak Kecewa Batal Tampil Menari Pecahkan Rekor MURI

Sejumlah pelajar latihan menari kolosal untuk tampil pada acara pemecahan rekor MURI di Kabupaten Lebak, Banten. Foto: Istimewa


JAGATANTERO.COM, LEBAK| Ribuan peserta tari dari Kabupaten Lebak merasa kecewa usai batal tampil pada H- 1 menari rekor MURI pada acara Hari Kesehatan Nasional (Harkesna) dan Harvesting BBI yang diadakan oleh Provinsi Banten.

Informasi yang diperoleh wartawan, rencananya Pemprov Banten akan menyuguhkan 24 ribu pelajar dalam pemecahan rekor MURI tersebut. Rencana itu pun kandas setelah sebanyak 3.000 pelajar dari Kabupaten Lebak, 3.000 pelajar dari Kabupaten Pandeglang dan 3.000 pelajar dari Kota Cilegon batal tampil pada H-1.

Salah seorang peserta tari asal Kabupaten Lebak mengatakan, dirinya merasa kecewa atas pembatalan sepihak tanpa adanya penjelasan.

“Kecewa banget, karena kita sudah latihan berbulan-bulan tapi pas H-1 dan setelah gladi mendapatkan kabar jika kita gagal tampil,” kata peserta yang namanya enggan disebutkan saat dihubungi, Rabu (11/12/2024).

Ia mengungkapkan, dirinya bersama temannya berangkat dari Kecamatan Bayah, perjalanan dari Bayah ke Rangkasbitung jaraknya cukup jauh, terlebih dirinya beserta teman-temannya harus menyewa rumah untuk dijadikan tempat istirahat sementara.

“Kita jauh dari Bayah, bahkan kita juga harus meninggalkan pelajaran hingga harus mengontrak rumah di Rangkasbitung. Tapi tiba-tiba saja batal, jelas sangat kecewa banget,” ujarnya.

Sementara itu, Salah satu pelatih tari di SMK negeri di Lebak, Arifin, mengatakan dirinya sudah melatih 100 orang, para siswa sudah melakukan latihan dengan giat dan antusias. Namun sangat disayangkan, pas H-1 pelaksanaannya dibatalkan.

“Sebelumnya sudah ada informasi waktu pelaksanaan diundur, mulanya bulan Oktober, kemudian para siswa tetap berlatih. Namun, ternyata H-1 pelaksanaan baru diinformasikan untuk batal ikut serta,” ucap Arifin. (BN/Red)


Baca Juga

Komentar dengan santun dan bijak

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama