Anri Saputra Situmeang, SH.,MH |
JAGATANTERO.COM, TANGERANG| Selaku kuasa hukum RK (16) untuk memperoleh hidup layak dan bisa membantu ekonomi keluarga kandas di tengah jalan. Bukan saja tidak bisa melanjutkan sekolah yang terputus karena kemiskinan. RK kini justru terpuruk dan mengalami trauma mendalam setelah tindakan asusila yang dia terima ketika baru mulai bekerja sebagai penjual minuman teh gerobakan.
Ditemui kuasa hukum RK ,Anri Saputra Situmeang, SH.,MH., menjelaskan bahwa kliennya RK sangat sulit diajak berbicara atau tidak mau banyak berkata-kata. Dia terlihat sangat trauma dan belum berani mengungkapkan amarahnya setelah dirudapaksa secara bergiliran oleh diduga lima orang pemuda atau pelaku di wilayah Pasarkemis, Kabupaten Tangerang, Sabtu 7 Desember 2024 kemarin.
Meski empat (4 ) terduga pelaku telah diamankan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kota Tangerang. Namun sayang, pendampingan psikologis dan trauma healing belum juga RK peroleh dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Tangerang.Lanjut Anri saputra Situmeang mengungkapkan jika peristiwa asusila yang dialami bocah putus sekolah itu berawal saat korban yang tinggal di mes yang disediakan dari tempat dia berjualan teh diajak pergi keluar mes oleh sesama rekan perempuan berinisial HN (17).
“Korban diajak teman satu mes nya keluar ke base camp nongkrong di daerah Pasir Awi, Pasarkemis. Disana mereka bertemu lima orang pemuda yang korban tidak kenali teman dari saudari HN” kata Anri , Rabu ,18 Desember 2024.
Selanjutnya, korban kemudian dicekoki lima (5) pemuda tersebut minuman keras hingga mabuk dan tidak sadarkan diri.
Saya meminta kepada Pj. Bupati Tangerang, terkhusus dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Tangerang untuk terjun ke klien kami dalam rangka serius penegangan anak yang menjadi korban seksual teratasi", jelasnya.sampai berita ini di terbikan , Pj.Bupati Tangerang ,Dr. Andy Ony Prihartono belum berhasil di Konfirmasi terkait kasus ini. (*/Red)