JAGATANTERO.COM, PANDEGLANG| Bangunan Bendungan Badudun di Desa Banyu biru, kecamatan Labuan, kabupaten Pandeglang-Banten longsor/ambrol di bagian sisi bendungan tempat penahan tanah (TPT).
Bendungan yang usianya sudah cukup tua (40Thn), selalu dijadikan sarana untuk perairan para petani di sekitar wilayah desa Banyu biru.
Bendungan badudun juga mengaliri 450 hektar sawah yang ada di 4 desa yaitu , Banyubiru, Caringin, Teluk, Banyumekar.
Selain mengaliri 450 hektar lahan petani, sebagian warga juga memanfaatkan untuk mandi dan mencuci pakaian. Namun saat di guyur hujan deras yang berkepanjangan, bendungan juga akhirnya ambrol," kami para petani sangat membutuhkan aliran air dari bendungan tersebut, makanya jika bendungan tersebut ambrol pastinya matrial akan menutupi aliran sadap ke sawah kami," ujar Hasan selaku petani sawah desa Banyu biru kamis 26/12/2024.
Selain itu, jika air bendungan badudun jadi kebutuhan warga sekitar untuk mandi dan mencuci," aliran air kerap digunakan oleh warga untuk mencuci dan mandi, melalui sambungan pipa air yang dibuat oleh warga secara swadaya, tapi dengan ambrol begini kita juga takut pipa tersebut tertimpa kembali. Akhirnya kami tak bisa lagi memakai air, sebagai kebutuhan kami," ujar Hasan juga
Dikatakan juga oleh Acang selaku pemerintah desa," iya pak, memang kemarin sisi bendungan itu longsor, akibat curah hujan cukup deras. Kami juga khawatir makanya agar matrial Ambrol tidak mengenai pipa saluran ke rumah warga, maka kami bergotong royong memasang bambu sebagai penahan ," ungkap Acang selaku sekretaris desa Banyubiru.
Bersama masyarakat, Acang juga bergotong royong membuat penutup pipa saluran dengan bambu," dulu juga pernah pak terjadi, sampai pipa saluran pecah. Maklum aja pak namanya juga bendungan sudah tua, bendungan ini berusia sekitar 40 tahun, dan baru di rehab pada tahun 2021 itu juga hanya menambal yang bolong saja," jelas Acang
Warga dan petani berharap pada pemerintah, agar secepatnya di Carikan solusi baik pemerintah dari kabupaten juga provinsi, untuk mencari solusi terkait bendungan badudun. Agar dapat di gunakan kembali oleh warga dan petani.
Terlihat dari pantauan wartawan lokasi bendungan itu sangat curam dan rawan longsor.
Saat hal ini dikonfirmasi kepada kepala bidang perairan PUPR kabupaten Pandeglang, sampai saat ini belum ada tanggapan. (RC/Red)