JAGATANTERO.COM, LEBAK| Warga Badui berbondong-bondong memadati 16 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di pemukiman kawasan masyarakat adat ulayat untuk menggunakan hak pilih dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) gubernur dan wakil gubernur Banten serta bupati dan wakil bupati Lebak 2024.
"Warga datang ke TPS I Kaduketug sejak pagi mengantre dan berjalan tertib," kata Djaro Dainah, pemuka masyarakat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Rabu.
Masyarakat Badui memadati 16 TPS sejak pagi atau sebelum pergi ke ladang untuk mencoblos hak suara pada pilkada gubernur dan wakil gubernur Banten serta bupati dan wakil bupati Lebak.
Antusias masyarakat Badui berpartisipasi dalam pemilihan calon kepala daerah cukup tinggi. Warga Badui perempuan dipersilakan menggunakan hak pilih lebih dulu, baru kemudian para laki-lakinya.
Saat pemungutan suara dalam pemilihan umum (pemilu) presiden dan legislatif pada 14 Februari 2024, kata dia, warga Badui juga antusias menggunakan hak politiknya.
Saat ini 6.915 warga Badui masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di 16 TPS.
Masyarakat Badui sudah memahami cara-cara pencoblosan untuk memilih gubernur dan wakil gubernur Banten serta bupati dan wakil bupati Lebak karena Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat sudah beberapa kali menggelar simulasi pencoblosan di bilik tempat pemungutan suara.
"Kami berharap semua warga Badui bisa menggunakan hak suaranya," katanya menjelaskan.
Ardi, seorang warga Badui mengatakan dirinya mendatangi TPS 1 Kaduketug dari pagi bersama teman - temannya, karena siang hari harus ada di ladang untuk bercocok tanam.
Penggunaan hak pilih calon kepala daerah tetap rahasia, namun yang jelas dipilih calon kepala daerah terbaik pada pilkada gubernur dan wakil gubernur Banten serta bupati dan wakil bupati Lebak.
"Kami berharap lima tahun ke depan bisa mewujudkan pemimpin yang bisa mensejahterakan masyarakat, termasuk warga Badui," katanya. (Ant/Red)