Pendukung Kubu 01 dan 03 Rusuh Saat Debat Pilkada Kota Serang Kedua Berlangsung di Hotel Aston

Kericuhan terjadi di halaman parkir Hotel Aston saat Debat Pilkada kedua kota Serang 2024 berlangsung, salah seorang Anggota Ormas turut menjadi korban dalam insiden tersebut.(Foto:Istimewa)


JAGATANTERO.COM, SERANG| Debat kedua Pilkada Kota Serang 2024 berlangsung meriah di parkiran Hotel Aston, dengan para pendukung dari masing-masing pasangan calon (Paslon) saling adu yel-yel dengan diiringi tabuhan bedug.

Suasana menjadi mirip seperti pertandingan sepakbola, ini menunjukkan antusiasme tinggi dari pendukung Paslon 1, 2, dan 3, yang bersemangat memberikan dukungan terhadap paslon pilihan mereka.

Beragam reaksi dari pendukung paslon lainnya terhadap adu yel-yel di parkiran Hotel Aston memuncak. Mereka menunjukkan semangat yang tinggi, meskipun terkadang terlihat saling sindir.

Seketika suasana berubah menjadi tegang, adu yel-yel pun berujung menjadi aksi brutal. Entah siapa yang memulainya lebih dulu. Namun, berdasarkan pantauan JagatAntero.com, bentrokan terjadi antara pendukung pasangan calon nomor urut 01 (Hj. Ratu Ria Mariana-H. Subadri Usuludin) dan pendukung pasangan calon nomor urut 03 (H. Syafrudin-Heriyanto).

Terpantau di lokasi, beberapa orang pendukung Paslon menjadi korban, salah satunya dari anggota Ormas bernama Mastari, warga Kali Gandu, Kota Serang, Ia mengalami luka serius di bagian pelipis mata kanan, entah diakibatkan lemparan benda keras atau pukulan.

Korban lainnya dari pendukung Paslon nomor urut 03 juga mengalami hal serupa, luka pada bagian kepala mengharuskan korban yang berasal dari Cimuncang tersebut dibawa ke RSU Banten untuk mendapatkan perwatan medis. Korban tidak hanya dari para Pendukung Paslon, bahkan aparat kepolisian yang bertugas mengamankan acara tersebut turut terkena lemparan, ini kembali menunjukkan betapa sengitnya ketegangan antara kedua kubu pendukung di malam debat pilkada kota Serang 2024 tengah berlangsung di dalam Aula, pada Selasa, 12/11/2024.

Kericuhan diduga terjadi lantaran pendukung merasa kecewa, karena tidak dapat melihat secara langsung acara debat para paslon yang mereka dukung. Padahal sebelumya diusulkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyediakan layar besar agar pendukung dapat menonton debat bersama-sama (Nobar) meski hanya di halaman parkiran Hotel Aston.

Beberapa pengamat juga mengkritik KPU yang tidak membatasi jumlah kehadiran pendukung di lokasi acara, meskipun seharusnya kegiatan ini dapat dilakukan dengan lebih tertib, mengingat potensi kericuhan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tindakan lanjut dari pihak kepolisian mengenai insiden tersebut. 

Banyak pihak mempertanyakan apakah akan ada laporan resmi atau upaya mediasi antara kedua belah pihak yang terlibat kericuhan. (RN/ARS/SOE/Red)



Baca Juga

Komentar dengan santun dan bijak

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama