Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto saat membuka kegiatan pembinaan personel Polri cegah paham radikalisme dan intoleransi di Serang, Kamis (24/10/2024). (Foto:ANTARA)
JAGATANTERO.COM, SERANG| Kepolisian Resor (Polres) Tangerang Selatan (Tangsel), Banten meringkus delapan orang warga Aceh terduga pelaku penyeludup dan pengedar narkoba jenis ganja seberat 642 kilogram (kg).
Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Daniel Henry Inkiriwang di Tangerang, Kamis menjelaskan bahwa penangkapan dan pengungkapan tindak pidana pengedaran ganja tersebut dilakukan tim penyidik sepanjang Agustus-September 2024.
"Delapan orang tersangka yang kami amankan berinisial WRI, IG, ABS, RRU, AH, EW, MS, RM. Penangkapan ke-8 pelaku dilakukan di sejumlah tempat berbeda di wilayah Curug, Kabupaten Tangerang sampai pengembangan ke Lhung Tarok, Pidi, Aceh Barat," katanya.
Dia menyebut, penangkapan terhadap delapan orang tersangka itu bermula dari adanya laporan masyarakat …
Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto memberikan perhatian khusus atas masalah radikalisme dan intoleransi di wilayah tersebut di tengah derasnya informasi di era globalisasi dan kemajuan teknologi.
"Di era globalisasi dan kemajuan teknologi saat ini, penyebaran paham radikal dan intoleran semakin mudah dan cepat. Hal ini menjadi perhatian kita semua, khususnya bagi Polri yang bertugas di lini terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujar Suyudi dalam keterangannya di Serang, Kamis.
Saat membuka kegiatan pembinaan personel Polri cegah paham radikalisme dan intoleransi di Serang hari ini, Kapolda mengatakan bahwa paham radikalisme dapat menimbulkan konflik, kekerasan, dan disintegrasi sosial.
''Oleh karena Itu, upaya pencegahan menjadi langkah yang sangat strategis," katanya.
Ia meminta seluruh jajaran Polda Banten mampu mengenali tanda-tanda awal paham radikalisme, dan berupaya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya toleransi dan kerukunan.
Suyudi mengatakan sebagai institusi yang bertugas untuk melindungi dan melayani masyarakat, personel Polda Banten harus memiliki kapasitas yang memadai dalam menangkal paham-paham yang menyimpang.
"Melalui pelatihan dan pembinaan ini, saya berharap kita semua dapat mengembangkan kemampuan analisis, penguasaan materi, serta keterampilan praktis dalam menghadapi radikalisme,” kata dia.
Suyudi juga berharap dalam kegiatan ini, pihaknya dapat berbagi pengalaman, pengetahuan, dan strategi yang telah terbukti efektif dalam penanggulangan radikalisme.
Kegiatan tersebut dihadiri Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi banten, Dr. Kh. A. Bazari Syam, M.Pd, dan Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Dr. H. Amas Tajudin. (Ant/Red)