Ikan yang mati diduga akibat tercemar limbah di sungai Ciujung.(Foto/BN)
JAGATANTERO.COM, SERANG| Ribuan ikan di aliran Sungai Ciujung mati. Dugaan sementara, sungai tercemah limbah.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebak terjun ke lokasi untuk melakukan uji laboratorium air sungai tersebut.
Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas pada DLH Lebak, Erik Indra Kusuma mengakui sungai Ciujung tercemar.
Terkait dengan racun yang mencemari sungai saat, pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium.
“Proses pengolahan air limbah sedang diuji di lab, sebagai dasar untuk bisa menjelaskan kondisi air di Sungai Ciujung,” kata Erik, melansir bantennews.co.id Jumat (6/9/2024).
Ia mengungkapkan, terkait hasil uji laboratorium pihaknya harus menunggu selama 14 hari dan nanti akan diinformasikan setelah hasilnya keluar.
“Setelah hasilnya ada nanti akan saya informasikan kembali,” ujarnya.
Ia mengimbau, kepada warga bantaran sungai agar tidak menggunakan air tersebut.
“Sementara waktu warga jangan turun dan mengambil air di Sungai Ciujung karena setelah tim turun ke lapangan, air kondisinya bau menyengat dan warnanya hitam,” imbuhnya.
Sementara itu, Feri salah seorang warga sekitar menjelaskan, jika dugaan pencemaran tersebut imbas adanya aktivitas pabrik lab chamois.
Keberadaan pabrik yang berada pada bantaran sungai, disinyalir menjadi sebab air sungai tercemar dan berbau.
“Kami ingin perusahaan memperhatikan dampak lingkungannya, karena air ini sumber bagi warga sekitar yang masih banyak bergantung pada Sungai Ciujung. Terlebih saat ini kondisi sedang kemarau, kami membutuhkan air sungai tersebut,” terangnya. (red)