Tangkapan layar dari video yang beredar di Medsos.(IST) |
JAGATANTERO.COM, LEBAK| Pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh salah seorang pria warga Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Banten terekam video dan viral di media sosial.
Dalam video tersebut juga menunjukkan seorang wanita dalam keadaan tangan terikat serta mata dan wajahnya ditutupi dengan lakban.
Saat kondisi tangan dan tubuh korban terikat, pelaku yang disinyalir mengidap perilaku seks menyimpang ini pun melancarkan aksi tidak senonohnya dengan cara melakukan onani di hadapan korban seraya merekam kelakuan bejatnya tersebut.
Video tak senonoh itu pertama kali diposting akun Instagram @inforangkasbitung dan telah mendapatkan perhatian luas dengan 9.467 pengguna menyukainya dan 3.141 komentar hingga saat ini.
Kanit II Satreskrim Polres Lebak, Ipda Petra menyatakan, pihaknya mulai menyelidiki kasus ini setelah menerima laporan dari seorang warga yang mengaku sebagai korban dalam video tersebut.
"Ada pihak yang sudah datang ke kita, memberikan laporan, namun pihak kita sendiri dari kepolisian masih mendalami permasalahan ini," ungkap Petra kepada wartawan di Polres Lebak, Jumat (20/9/2024).
Petra menjelaskan, dalam laporan tersebut, pelapor merasa tidak terima telah menjadi korban pelecehan seksual dan videonya beredar luas.
"Dalam video, mereka (korban) diikat dan diambil videonya, dalam video itu kita bisa melihat bahwa terlapor melakukan kegiatan tidak senonoh, yakni onani," kata Petra.
Menurut Petra, korban tidak menyadari bahwa mereka telah menjadi obyek pelecehan seksual karena dalam kondisi mata, mulut, dan badan mereka diikat lakban.
Terpisah, menurut salah seorang sumber yang ditemui menyebutkan, hasil rekaman itu diduga diperjualbelikan di salah satu situs dewasa hingga disebarkan ke grup khusus video dewasa.
Pelaku dikenal sebagai sosok yang aktif pada saat masih duduk di bangku SMA. Bahkan, aksi bejatnya tersebut sudah dilakukan sejak pelaku masih menjadi ketua salah satu organisasi di sekolahnya.
“Sudah dari SMA (2018) banyak korbannya, kalau waktu SMA dia (pelaku) berdalih kumpulan organisasi. Tapi di-chat cuma satu orang, akhirnya (korban) datang sendirian,” kata sumber yang enggan disebutkan namanya, melansir bantennews.com, Jumat (20/9/2024). (red)